Review Bartimeus Trilogy
Seri 1 : The Amulet of Samarkand
Dikasih Nana bareng sama Lockwood yang seri 2. Karena in English, bacanya luamaaaaa banget. Apalagi banyak istilah baru dan catatan kaki yang sebenarnya bikin pusing.
Dikasih Mei, baru akhir Agustus kelarnya. Baca ini sehari cuma dapet 3-4 lembar, habis kalau enggak dibaca pelan-pelan enggak ngerti . Maklum Enggeris saya level cekak bin kasta Sudra.
Seri 1 ceritanya tentang awal Nathaniel menjadi penyihir. Dijadikan murid dulu sama Mr. Underwood.
Suatu hari karena dipermalukan di depan umum oleh para pejabat temannya Mr. Underwood, jadilah Nathaniel ini dendam. Karena pinter, Nathaniel memanggil Jin untuk mewujudkan balas dendamnya itu. Bukan Jin ecek-ecek, yang dipanggilnya itu Bartimeus. Konon, menurut Barty, ia ( Bartimeus ) itu termasuk Jin papan atas, enggak pantas dipanggil-panggil sama pemula macam Nathaniel. Wkwkwkwk... Jin pede.
Nathaniel ini Broody, mengingatkan saya sama karakter Nathan dan Nata punya Nana.
Dan cinta mendalam saya persembahkan untuk Bartimeus. Jin ini walau suka bersungut-sungut tapi kerasa banget kemanusiaannya. Gimana dia melindungi masternya ( Nathaniel ) atau bahkan melakukan tugas lebih dari yang dikasih kepadanya. Cerita Bartimeus ini enggak dark dan mistis. Meskipun jadi membandingkan dengan Jin-jin model Indonesia, tapi tetep aja enggak serem. Ada gambar pentakel sama rosemarry, kalau versi Indonesia mungkin kertas jimat sama dupa itu kali ya.
Oh ya, saya cheating sebenarnya. Baru dapat separuh, saya malah baca yang seri 3 duluan. Reviewnya ada di bawah.
Sekarang lagi hunting yang seri 2. Agak susah karena sama OS biasanya dijual sepaket seri 1-3. Yang lepasan masih belum nemu.
Seri 3 : Gerbang Ptolemy
Jadi, ceritanya saya melanggar aturan. Nemu buku Trilogi
bartimeus ketiga di rak buku diskon Gramedia, harganya selisih jauh sama yang
beredar di online shop, jadi saya beli aja.
Nana bilang, jangan dulu baca yang ketiga. Baca dari awal
agar terasa perkembangan karakternya.
Buku 1 yang dibeliin Nana edisi bahasa inggris. Bahasa
Inggrisnya banyak yang kromo inggil pulaaaa..belum lagi ada catatan kaki yang
hampir di setiap halaman. Terus terang saya jadi pusing bacanya.
Jadi, waktu mudik, seri ketiga ini yang saya bawa,
pikirannya sih enggak mungkin kebaca juga, soalnya jadwal udah penuh dengan
acara kunjung sana kunjung sini. Tak tahunya body saya yang udah terbiasa
bangun tengah malam, tetap menolak flesibilitas yang saya peritahkan. Tengah
malam terbangun di tengah udara gerah yang enggak memungkinkan saya ngecraft,
satu-satunya cara agar bisa balik tertidur adalah membaca. Sialnya pilihan ini
malah membuat saya terjaga semalaman, lalu bablas. Malam-malam berikutnya saya
habiskan untuk membaca sampai pagi.
Total 3 malam saya habiskan untuk membaca buku ini.
Seperti biasanya, saya suka karakternya. Karakter Bartimeus
mengingatkan saya pada Skull di lockwood 2. Suka dengan kitty jones yang enggak
menyerah, yang tekun selama bertahun-tahun dan berani mengambil segala resiko.
Nathaniel, well, bunda benar. Sepertinya harus baca dari
awal, terutama karena saya penasaran dengan putus sambung hubungan Nathaniel
dengan Bartimeus. Sama seperti hubungan dengan sahabat, pertemannan mereka juga
mengalami pasang surut. Suka saya.
Endingnya,...hmmm.. itu memang ending yang rasional sih.
Walaupun Mr. Stroud harusnya bisa aja membuat nasib Barty dan Nathaniel menjadi
lebih baik. Terjebak di dunia lain, pergi ke masa lalu kek atau apa aja gitu.
Comments
Post a Comment