Pengalaman Menjadi KOL

 

 


Aku mulai nyemplung di kolam freelancer sekitar awal 2020. Job pertamaku adalah artikel. Nichenya otomotif sama digital. Dua artikel yang masing-masingnya 1000 kata itu dihargai 20 ribu. Aku menangis sebenarnya, karena meski hanya 1000 kata, agency minta 100% unique. Jadilah aku harus riset dan mikirin parafrase. Artikel, kan sumber berlimpah dengan tema mirip-mirip. Dua kata dalam satu kalimat sama dengan artikel di web lain aja udah dinilai plagiat.

Kenapa aku mau, karena langsung ditulis di web. Agency pakai tools Yoast SEO. Tool ini yang bikin aku penasaran karena artikel memang harus maksimal SEO-nya. Kelar artikel ditulis, masih harus mikirin semua parameter Yoast SEO hijau.

Setelah trial semalaman, aku mulai paham. Tool ini enggak mempersulit pengguna, ada saran dan ditandai dengan jelas bagian bermasalah yang bikin lampunya jadi merah atau orange. Setelah dibayar, aku enggak ambil lagi. Nyari yang rate-nya lebih gede. Toh, kemampuan make Yoast SEO udah aku kuasai. Wkwkwkwk, piss!

Setelah itu, aku berhenti nulis artikel karena cape mikir. Yah, aku emang penulis malas. Job lain yang kuambil jadi KOL. Buat yang belum tahu, KOL itu Key Opinion Leader, ya influencer-lah kurleb maknanya. Pembagian KOL ada Nano, Micro, Macro tergantung bannyaknya follower. Syarat follower berbanding lurus dengan feenya yaaaa..

Job pertama sebagai KOL Influencer adalah bikin step-by-step masakan rumahan. SOWnya up di ig dan Tiktok. Simpel dan enggak pake modal. Ga ada syarat follower. Fee cair 2 minggu kemudian. Fee termasuk besar, aku dapat 99K Cuma bikin video simpel ga modal. Lucky!

Selanjutnya mulailah aku berkeliaran di management talent. Beberapa hari mengamati, aku sempat takjub dengan teman freelancer yang kalau lagi kerja, hapenya dijejerin banyaaaaak. Ada lebih dari 5.

 Freelancer yang full time benar-benar mengejar duit menki recehan. Ada yang serius di survei dengan bayaran dollar. Satu kali ngerjain bayarannya 0.01-0.03 dollar. Target mereka 3 dollar sehari. Ada juga mahasiswa nyambi nyari receh ambil job follow like. Satu akun 5K, mereka punya minimal 10 akun di tiap-tiap medsos! Gila, to.

Aku sendiri jalan santai aja. Follow like itu simpel, tapi ngisi laporannnya pusing coz harus SS belum lagi formnya sana-sini. Buat aku yang pemalas ini, ribeeet. Akhirnya aku nyari yang gampang aja, kayak hanya harus foto product atau ngebuzz di twitter sekali buzz seribuan tapi laporannya ga ribet. 

SOW KOL macam-macam ya, mulai dari sekadar foto atau repost sampai visit store dan ikutan webinar atau event-event tertentu.

Semakin ke sini, tuntutan brand makin tinggi. KOL Nano aja diminta maksimal punya 5K follower, belum lagi ada batas usia. Hadeeeh, ga da ya kerja sante ga pake syarat duitnya banyak? *dikeplak*

Buat kalian yang tertarik nyemplung, beberapa catatan dari aku:

- Cobain semua manajemen, nanti ketemu yang cocok sesuai dengan niche kita dan cocok SOW dengan kemauan kita.

- Kerjain cepetan kalau udah ambil job. Klien seneng sama talent yang ga pake drama atau pake ribet. Sat set sat set.

- Sabar. Fee cair kadang cepat kadang seloooowwww. Paling cepat 2 minggu maksimal 3 bulan. Selama nunggu fee cair carilah job lain atau naikin follower.

- Sirkel itu penting. Bergabung dengan banyak komunitas, semakin banyak info yang didapat. Gabung dan aktif sekali-kali, jangan sider mulu.

Isi medsos dengan konten secara konsisten, aktif cari follower dan jangan males meski jobnya receh. Mangatz KOL Squad!

Comments

Popular posts from this blog

Happy Anniversary Keo & Noaki

20 bucket list that I just think about....

APLIKASI FLANEL UNIK