Seumur Hidup Hanya Sekali

 


 

1 Januari 2023

 

Wacana khitan sudah disounding jauh sebelum beneran diwujudkan, terlebih ketika sepupu-sepupu Tuan Muda sudah dikhitan. Ketika akhirnya kesempatan itu datang, dia enggak lagi ragu-ragu. Sebenarnya motivasinya lebih ke hadiah ponsel baru, sih. Karena ponsel lamanya sudah bekerja keras selama pandemi sampe enggak bisa buat scroll, aku dan papinya menyetujui keinginannya itu.

Pilihan metode khitan menyesuailan bujet yang kami punya. Awalnya, pilihan khitan tradisional ditaruh sebagai pilihan pertama karena dana kami hanya cukup untuk metode itu. Pas di akhir tahun, ternyata rezeki menghampiri, jadi diputuskanlah metode super ring yang dipilih. Semesta mendukung karena teman papinya yang juga dokter melayani khitan dengan metode ini.

Metode super ring itu khitan menggunakan cincin yang dipasang di penis, lalu kulup diikat disekeliling ring. Jadi nanti kulitnya mati dan ring lepas. Kulup sudah menempel di bawah kepala penis. Kurleb gitulah.

Di hari H, Tuan Muda menjalaninya dengan biasa saja. Masuk ke ruang tindakan ditemani papinya ( Ga mau aku temani, malu katanya).

Proses berjalan selama  45 menit, enggak terdengar kegaduhan jadi sepertinya aman-aman saja.

Sampai keluar dari kamar tindakan, Tuan Muda masih senyum-senyum dan jalannya biasa meski agak mekeh ( bahasa Indonesinya apa ya?)

Sama Pak dokter disalamin, diberi selamat juga uang sebagai hadiah keberanian dia. Wkwkwkwk …

Tuan Muda menolak diberi suppositoria pain killer, aku langsung waspada. Kalau dokter berniat ngasih suppos pain killer sepertinya nyeri akan segera muncul. Ketika pulang, dokter membekali dengan 3 macam tablet. Enggak ada pantangan apa-apa, bisa beraktivitas normal sambil menunggu ring lepas di kisaran 1-2 minggu.

Sampai di rumah, aku agak terkejut ketika memperhatikan obat yang harus diminum. Parcetamol, asam mefenamat dan dexamethasone, masing-masing satu strip. Paracetamol dan asam mefenamat ( sebut ajalah antalgin ) sekali minum masing-masing 1 tablet, yang artinya total 1 gram pain killer! Sempat was-was karena aku pun enggak pernah minum obat dengan dosis sebesar itu.

Sambil berdoa kuminumkan, berharap nyeri yang datang enggak bikin dia rewel. Setengah jam setelah obat diminum, drama dimulai. Diawali dengan rengekan sakit sampai nangis terisak-isak, meraung-raung, berteriak kapan sakitnya hilang. Dalam hati aku ingin tertawa, tapi kuelus-elus aja tangannya sambil berulang-ulang kubilang sabar.

Satu jam kemudian, obat mulai bereaksi, dan dia tertidur setelah lelah menangis. Nyeri tidak datang lagi setelah itu jadi dosis obat kukurangi.

Hari kedua sampai kelima berjalan normal. Tuan Muda kuperlakukan agak istimewa. Enggak usah cuci piring, boleh main hape tanpa batasan waktu, mandi dan berendam air hangat pagi dan sore, ia bahkan sempat diajak ke bioskop sama Tantenya.

Hari keenam, ringnya terlepas sebagian. Tuan Muda girang, tinggal sedikit di ujung bawah kepala penis. Meski tinggal sedikit, tapi kulihat masih menempel kuat di ujung bawah kepala penisnya. Perkiraanku butuh 2-3 hari lagi. Prediksi ini enggak kukatakan kepada Tuan Muda. Selalu kujawab dengan kalimat, "Bentar lagi itu."

Hari ketujuh dia mulai frustrasi. Merengek dan mulai bertanya terus kapan ring lepas. Wajar sih, aku aja yang lihat gemas pengen kutarik. Rengekannya berlanjut sampai hari kesembilan. Tepat tengah malam masuk hari kesepuluh, ringnya lepas sendiri pas dia pipis.

Oh Boy, mission accomplished.

 

Tips Perawatan Paska Khitan Super Ring

Meski sebelum khitan sudah browsing-browsing, masih ada beberapa hal yang aku pelajari selama masa menunggu ringnya lepas.

  •  Kalau dokter menawarkan pain killer berbentuk suppositoria, terima saja. Anaknya diyakinkan kalau enggak kenapa-napa meski obat itu dimasukkan lewat dubur.
  • Suppositoria : sediaan obat berbentuk seperti peluru yang dimasukkan lewat dubur. Efeknya lebih cepat karena langsung masuk ke pembuluh darah.

  • Sediakan paling tidak 2 celana sunat untuk ganti. Waktu itu aku enggak ngeh hanya dapat 1 celana sunat. Alhasil, kujaitkan mendadak sebagai ganti sementara celana sunatnya dicuci. Tempurungnya kubikinkan dari kain keras dan tile kaku yang dijahitkan ke celana dalam papinya. Wkwkwkwk …

  •  Kurangi terus dosis pain killer sampai hari keempat atau kelima. Perih-perih sedikit ketika ringnya mulai lepas bisa diabaikan asal sekitar penis tidak bengkak.

  • Berendam adalah koentji. Penis direndam selama 10-20 menit. Rendam ini mempercepat kulit mati dan ring lepas.

  •  Selalu awasi dan didampingi ketika anak berendam. Pada akhir waktu sebelum ring lepas, kulit yang menempel di ring bisa mengeluarkan bau yang tak sedap. Untuk mengatasinya, aku menambahkan takaran dettol di air ketika berendam.

  • Sabar. Sabar. Sabar. Ingat aja kalau khitan cuma sekali. Dukung dan besarkan hatinya ketika si anak merasakan nyeri dan enggak nyaman. Dinikmati setiap rengekannya. Pengalaman sekali seumur hidup. Toh, enggak ada yang namanya revisi sunat :D

 

Selama menunggu ring lepas, Tuan Muda sama sekali enggak malu berjalan mekeh-mekeh ke mana-mana. Waktu kutanya, jawabnya, "Biar pada tahu, kalik mau ngasih sangu." *tepok jidat*

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Rambut Singa

Lockwood & Co Series

TUTORIAL RAMBUT SINGA