Lockwood & Co Series

 

Akhirnya. Penantian fans Mr. Stroud berakhir sementara. Locky jadi series gaiiissss!

Teaser-teaser udah sejak tahun kemarin. Pas poster keluar, excited banget karena vibe warnanya kayak cover-cover  novelnya.

Begitu keluar trailer, aku agak HAH gitu. Karena visualisasi fisiknya kok jauh banget ya kayak yang di novel. Lucy aku bayangkan dia berambut hitam lepek yang kakinya kurus panjang. Lockwood terlalu kurus dan George jauh banget sama deskripsi fisiknya yang gemuk berisi.  Tapi ga pa-pa lah, mari kita tunggu seriesnya.

Bu Bos yang maraton begitu rilis. Aku, masih bergelut dengan orderan batik feston dan kelas yang bikin hape meledak. Begitu orderan kelar, baru deh maraton.

Waktu Bu Bos spill dikit, udah kerasa deh agak nganu. Sejak awal enggak berekspektasi berlebihan karena kalau adaptasi ya mestilah enggak bisa sama persis dengan novelnya.

Di episode pertama, adegan-adegan enggak banyak yang kuingat dari seri 1. Scene favorit ya pas Lucy dites di rumah Lockwood. Selanjutnya aku merasa banyak yang luput. Lockwood yang digambarkan charming, flamboyan, penuh percaya diri di series adegan-adegan yang menggambarkan itu jadi cringe. Dan pas dia impulsif tanpa rencana di series rasanya egois banget. Padahal kalau di novel aku merasa impulsifnya Lockwood itu bagian dari karakternya yang menarik. Jadi turn down deh nontonnya.

Lucy jadi baperan dan emosional banget. Novel series Lockwood pakai POV 1 Lucy, jadi memang dia pemikir tapi enggak sebaper dan seemosional kayak di series. Dialognya pas chit-chat sama Lockwood itu emosional melulu. George juga jadi enggak masuk karakternya. Berantakannya dia kayak dipaksakan. Aku enggak ingat ada bagian George yang kalau stres malah bersih-bersih. Bukannya mereka malah ga rapi-rapi amat makanya ada Holy yang entar jadi beberes?

Fisiknya jelas enggak sama, di series George jadi Karim, bukan Cubbins. Mungkin biar enggak disamain sama di novel. Ya mana bisaaaaaa .... George pun jadi baperan dan sensitif, quirkynya enggak keluar, tapi okelah bagian gila risetnya.

Flo juga jauh dari bayanganku. Dia enggak terkesan bau dan kotor, bahkan malah terasa keibuan. Atau kekakakan? ya pokoknya terlalu bersih dan kurang cuek.  Hantu-hantunya bolehlah, bagian adu rapier enggak terlalu menarik sih. Martial artnya biasa aja. Aku lupa-lupa ingat kasus-kasus yang di seri 1 dan 2, tapi kayaknya season 1 ini dimix, dijadiin satu gitu, tapi ada yang dipotong-potong. Jadi mikir, gimana yang nonton tapi belum baca novelnya. Bisa ngikutin enggak ya. Karena detail-detail hantu dan prosedur serta organisasi, apa dan mengapa enggak terlalu jelas di series.

Scene fav selain pas Lucy dites adalah pas Lockwood mengaktifkan alarm dan ada shower garam. Cakep banget scene itu. Padahal scene kekacauan, tapi paduan adegan dan backsoundnya kayak indah gitu. Wkwkwkwk, seleraku emang weird.

Semoga season 2 segera dirilis meski enggak terlalu puas, bolelah. Masih ngarep Barty diadikan film. Film ya, jangan series. Kalau film semoga bagus. Kalau series, aku yakin pasti enggak bagus. Hihi,...



Comments

Popular posts from this blog

Rambut Singa

Titik Jenuh