The Power of Emak-Emak

 

2 Januari 2023

 

Saeguk ini udah sliwar-sliwer aja di TL twitter tapi enggak bikin aku pengen nonton. Baru pas ada orderan grosir aku start nonton.

Premisnya simpel : Yang dilakukan ibu untuk melindungi anaknya.

Ratu sibuk. Paling sibuk se-istana, sampe enggak pake jalan anggunly. Mostly angkat rok dan lari-lari. Episode pembuka aja udah ngurusin pangeran yang kelonan! Ampun deh!

Singkatnya, Under The Queen’s Umbrella bercerita tentang ibu yang terlibat konflik karena aksi anak-anaknya. Berkelindan dengan ambisi dan biasalah, kalau saeguk di kerajaan ya pasti perebutan takhta.

Plot dan konflik memang menghighlight banget isu tentang the power of mak-emak ini dengan misteri kematian pangeran mahkota sebagai plot utamanya. Ada juga pesan tentang isu gender yang digambarkan lewat sosok pangeran Gyeseong, lalu tentang kesetaraan dan takdir perempuan masa itu yang belum mendapat perlindungan dikisahkan dengan cerita Pangeran Muan dengan Cho-Wol.

Karakter selir lain sebagai ibu juga terhighlight pas kompetisi memperebutkan posisi teman belajar dan lanjut ke persaingan rebutan posisi putra mahkota.

Aku, relate banget dengan Ratu pas dia mempersiapkan bacaan untuk persiapa ujian, bikin anotasi di buku-buku yang dibaca, bikin list pertanyaan yang mungkin bakal diajukan. Sip jreng! Pangeran-pangeran hanya perlu baca ringkasannya. Sapa juga yang gitu mamak-mamak?

Juga pas pangeran mahkota sakit. Ratu membaca buku-buku kedokteran yang dia bahkan enggak ngerti istilahnya. Kalau kita, langsung googling kan,ya? Abis googling tambah ovt sama anak yang sakit. Wkwkkwk …

Selir-selir juga menggambarkan karakter ibu yang lain.

Selir Tae yang polos punya pangeran Bogum yang cerdas, terbentur dengan status selir dari kalangan dayang yang bikin mereka ga punya support system kuat. Mencerminkan banget to, gimana anak-anak pinter ekonomi keluarga pas-pasan struggle supaya dapat pendidikan dan posisi bagus sehingga orangtua melakukan segala hal demi mewujudkannya.

Selir Ko yang ambisius, maksa anaknya ben bisa naik dengan berkonspirasi sana-sini. Anaknya enggak ditanyain, pokoknya dipaksa. Endingnya cakep pas Ratu melindungi Pangeran Shimso seperti anak kandungnya sendiri.

Selir Hwang yang karakternya dingin. Kesian banget juga. Keluarga mereka ga da hangat-hangatnya. Udahlah dia selingkuh sama adek pangeran yang dikudeta, seumur hidup di istana masih dicekoki dengan ambisi perebutan kekuasaan dan kudeta oleh bapak dan suami rahasianya.

Plot dan konflik UTQU udah sering sih dipake di saeguk. Paling sebel sama racun-meracun. Di series ini karakter Ratu yang bold bikin aku memaafkan beberapa scene yang menurutku dipaksakan banget. Beberapa contohnya :

-        Motivasi pangeran-pangeran pas diculik dan dipaksa ikut kompetisi perebutan pangeran mahkota. Kalau pangeran-pangeran yang ambis sih logis. Tapi yang sejak awal udah malash, mereka bisa aja berusaha secukupnya di putaran awal, ga usah lari-lari ngoyo. Akhirnya pun tereliminasi juga karena ya itu, motivasinya enggak kuat.

-        Perjalanan mengungkap racun yang dipakai membunuh Pangeran Mahkota juga bikin mengerutkan kening. Setelah berpanjang-panjang, muncul mak medudug ada warga yang mati dengan ciri-ciri sama seperti pangeran mahkota. Kek plot device deh. Harusnya bisalah dikasih clue di awal-awal.

-        Konflik pangeran lainnya yang terkesan seadanya. Kek rahasia pangeran Gyeseong dijadikan ancaman ya gitu aja. Juga pas pangeran Muan menyembunyikan bayinya. Udah gitu aja enggak dibuat kuat dengan mengaitkannya dengan plot utama.

-        Romans tipis-tipis Pangeran Seongman. Cringe banget. Untung aja ketolong sama Cheong-Ha yang agresif. Drama ini memang menggarisbawahi girls power.

Aku mulai skip-skip di episode 13 dan berhenti nonton di eps 15. Episode 16 kubaca di dramabeans.

Drama yang menghibur, akting Kim Hye Soo yang bersinar, tapi drama ini bukan favoritku.

Saeguk cakep versiku masih Bloody Heart. Dari segi akting sampe plot. Udah nonton?

Comments

Popular posts from this blog

Rambut Singa

Lockwood & Co Series

TUTORIAL RAMBUT SINGA