Novel Anak Ada di Mana?


 

7 januari 2023

Disclaimer

Tulisan ini adalah opini pribadi berdasarkan sudut pandangku sebagai ortu, penjual dan pembeli novel anak.

Sering sekali diributkan istilah sastra itu tulisan yang gimana, sih? Tulisan berdiksi indah dan bersayap-sayap gitukah? Terus terang, kalau nyari definisi mentah, sastra itu ya karya tulis. Baru ntr ada macam-macam turunannya. Sastra anak pengertian mudahnya adalah karya tulis yang  DITUJUKAN untuk anak-anak. Mau yang nulis anak atau dewasa, pokoknya yang ditujukan untuk anak itu disebut sastra anak. Karya tulis untuk anak kan buanyaaaaak mulai dari pictbook sampe novel. Lengkapnya bisa dibaca di bukunya Burhan Nurgiyantoro, lengkap di situ.

Ketersediaan sastra anak di Indonesia cukup banyak. Apalagi pictbook dan yang bergenre religius. Macam-macam format dan cakep-cakep. Untuk novel anak, sependek pengetahuanku hanya sedikit yang diterbitkan penerbit mayor, didominasi dengan genre misteri, detektif, dan petualangan. Jauh memang dibanding dengan pictbook yang dengan mudah bisa ditemukan bahkan diakses gratis.

Akui saja, novel anak Indonesia yang ditulis penulis Indonesia memang tidak booming, kalah berkilau dengan pictbook yang diperthatikan, diberi ruang luas bahkan sayembara bergengsi digelar tiap tahun.

Mengapa novel anak seolah ada di barisan belakang? Aku mau cerita berdasarkan pengalamanku.

Novel anak ada perjenjangannya. Ada yang berbentuk chapter book ada juga yang first novel, novel. Masing-masing berbeda di format buku, konflik, plot dan sebagainya. Pokoknya disesuaikan dengan jenjang umur. Untuk umur mulai 10-15 tahun ( di Indonesia ini masih disebut anak, istilah populer ABG.Aku sih lebih suka menyebut mereka pra remaja atau pre-teen atau Middle grade )

Di lingkaran Pra remaja inilah novel anak terasa banget berkurang ketersediaannya, baik secara tema maupun konsep dan format buku. Kesulitan mendapatkan sepertinya juga dipengaruhi oleh pasar yang memang sulit. Berjualan novel anak berarti berjuang menyakinkan 2 pihak. Orangtua dan anak. Di rentang umur tersebut, prioritas membeli buku fiksi sudah turun jauh. Orangtua lebih fokus memenuhi kebutuhan anak dalam bentuk lain. Les, buku-buku pengetahuan atau kebutuhan yang berhubungan dengan gadget. Apalagi sekarang era digital gini, ortu banyak yang beranggapan bacaan bisa diakses lewat internet. Padahal bacaan untuk anak MG yang bisa dibaca gratis juga sama enggak banyaknya. Hik. Penerbit juga pasti memperhitungkan ini. Penjualan novel teenlit lebih mudah dan lebih menjanjikan. Sudah kurasakan dan kutemui sendiri.

Bagi anak, tema novel anak yang tersedia juga enggak banyak. Mereka banyak yang melompat ke teenlit atau bahkan akhirnya nyasar di wattpad. Dah lah ribet emang mikirinnya. Anak-anak umur 12 tahunan yang nyasar di wattpad karena membaca cerita yang salah, akhirnya menulis cerita sesuai yang dibaca., Trus dirujak sama penulis lain karena cacat logika, teknik penulisan enggak rapi, dll. Sigh, mencaci ga ngasih solusi. Kek mereka udah ngasih alternatif bacaan lain aja.

Trus gimana solusinya? Memperbanyak bacaan dengan teks rapat dan gas promo.

Penerbit indie sebenarnya sering mengadakan event untuk novel anak, hasil event juga dicetak dalam bentuk fisik. Namun ya begitu, reachnya engaaak sampe keluar lingkaran mereka. Yang membeli  didominasi sesama penulis atau teman-teman dekat. Jadinya susah muncul dan ditunjukkin, ini lo ada kok yang menerbitkan novel anak.

Bulan kemarin, aku julid di salah satu thread bookstgram yang femes di twitter. Dia bikin statement kalau jarang penulis Indonesia yang menulis novel anak tema penjelajahan Indonesia. Waduh kakak, main ke mana ajaaaaaa …. Kubalas panjang lebar sambil kusebutin ini-ono.

Sambil nelangsa aku juga paham. Ya, karena memang enggak ternotis. Di kolam pembaca umur 25 tahun ke atas, novel anak yang kenotis itu macam Toto-chan, Harpot, Enid, atau kalau Indonesia ya seri Anak-anak Mamak TL, seri Mata Okky atau Na Willa-nya Reda. Sigh ….

Nulislah, gitu komen kalau aku sambat. Percaya deh, kalau ada tombol di otakku ben instan keluar tulisan, wes tak pencet. Yang bisa kulakukan sekarang ini ya komen promo novel anak yang kutahu dan yang pernah kubaca.

Aku pesimis situasi akan berubah cepat, tapi aku optimis suatu saat akan banjir novel anak yang ditulis penulis Indonesia, yang berkualitas tentunya.

Comments

Popular posts from this blog

Rambut Singa

Lockwood & Co Series

TUTORIAL RAMBUT SINGA